Is She Azka

Whenever I hear this song, my soul drifts back to 2013, to a time when hope and love felt tangible, woven into the walls of a home we were just beginning to know. I remember the first smiles after six long years of waiting, faces tired, yet quietly radiant with joy. Every day, we moved the furniture, searching for the coziest corner, the warmest spot where each day could unfold gently, where every sunrise could be met with peace. I still remember the dreams that whispered, visions of a future built together, a home filled with laughter, warmth, and unspoken promises. Time has carried us forward, and what remains now are the echoes of those days, the gentle trace of hope that once guided every choice, and now, it's just "Kita Usahakan Rumah Itu"

          Ada sebuah tempat yang selalu menari dalam pikiranku, seperti bayangan cahaya yang menembus celah jendela saat fajar menyapa. Aku tahu jalannya berliku, penuh kabut, dan mungkin tak akan pernah kutapaki. Tapi setiap desah angin, setiap helaan napas yang kuhela, selalu membawa aku kembali ke sana, ke ruang yang tak bisa kugenggam, namun tetap hidup di dalam hatiku.      Aku mencintainya seperti malam mencintai bintang—tanpa syarat, tanpa tuntutan, hanya dengan mengagumi. Ada kerinduan yang lembut tapi menggigit, seperti hujan pertama yang jatuh di musim yang salah: menyegarkan hati tapi tak bisa lama bertahan. Dan aku sadar, cinta yang paling murni bukan tentang kepemilikan. Ia tentang kesadaran bahwa jarak, ketidakmungkinan, dan diam pun bisa menjadi saksi bisu bagi besarnya rasa itu.      Mungkin, di dunia lain , kita akan bertemu. Aku akan duduk di bawah pohon rindang, membuka buku yang tebal dengan aroma kertas y...

Ada hal-hal yang tak bisa dijelaskan dengan kata sederhana. Seperti hujan yang tiba-tiba turun di siang terik, seperti detak jantung yang sedikit lebih cepat ketika sebuah nama terlintas, atau seperti senyummu yang entah mengapa terasa lebih hangat daripada semua musim panas yang pernah ada. You make me feel somehow. Bukan cinta yang meledak-ledak, bukan rindu yang terlalu terburu, tapi sebuah tenang yang tidak kupahami. Kehadiranmu seperti lagu yang tak pernah bosan diputar, menyusup pelan, lalu diam-diam menetap. Ada jarak yang mungkin tak bisa kutempuh, ada waktu yang mungkin tak berpihak pada kita, tapi entah mengapa, kau tetap terasa dekat, bahkan ketika dunia berusaha menjauhkan. You make me feel somehow. Seperti menemukan rumah di tengah jalan pulang yang asing, seperti angin yang mengusap wajah tanpa perlu diminta, atau seperti doa yang lirih tapi selalu sampai. Dan mungkin aku tak pernah benar-benar bisa mendefinisikan " how ", tapi untuk sekali ...